METROBOGOR.COM - Okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel di Kabupaten Bogor masih tergolong rendah menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Sekretaris PHRI Kabupaten Bogor, Boboy Ruswanto mencatat tingkat okupansi hotel saat ini masih di bawah 50 persen, khususnya di kawasan wisata Puncak.
"Dua minggu menjelang tahun baru ini okupansi hotel belum sampai 50 persen," ujar Boboy, Rabu 17 Desember 2025.
Angka tersebut masih jauh dibandingkan tahun lalu dalam periode yang sama, yaitu sudah mencapai 60 hingga 70 persen.
Boboy membeberkan, dari sekitar 7.000 kamar hotel yang tersedia di 90 hotel yang masuk dalam anggota PHRI Kabupaten Bogor, tahun ini menjadi periode paling kurang menguntungkan bagi pelaku usaha perhotelan pascapandemi COVID-19.
Baca Juga: Nongkrong Ala Korea di Bogor, Ini Daya Tarik Kolato Taman Heulang
Boboy mengungkapkan, rendahnya tingkat hunian hotel dipengaruhi berbagai faktor, di antaranya kebijakan efisiensi anggaran serta pergeseran minat wisatawan yang kini lebih memilih vila, homestay, glamping, hingga camping ground.
"Hotel-hotel di kawasan Puncak dan wilayah lainnya yang biasanya menggelar event Nataru, tahun ini banyak yang tidak," ungkapnya.
Hal senada disampaikan Manager Marketing Hotel Gerbera Lenti mengakui, hingga saat ini pemesanan kamar untuk libur tahun baru masih rendah.
"Iya masih sepi, baru beberapa kamar saja yang sudah dibooking," tandasnya.
Artikel Terkait
Aksi Demo Tak Pengaruhi Okupansi Hotel di Kabupaten Bogor
Okupansi Hotel di Kota Bogor Anjlok Imbas Unjuk Rasa, Capaian Hanya 30 Persen
PHRI Kota Bogor Target Okupansi Hotel Capai 85 Persen saat Libur Natal dan Tahun Baru
Okupansi Hotel di Puncak Turun Jelang Libur Nataru, Masih di Bawah 50 Persen