METROBOGOR.COM — BION Studios dan Spasi Moving Image membuka tahun baru 2026 di layar bioskop Indonesia dengan kisah drama komedi keluarga yang hangat lewat film debut sutradara Aco Tenriyagelli, Suka Duka Tawa.
Saat press screening Suka Duka Tawa, para penonton pun menyambut film ini dengan respons yang begitu hangat dan antusias.
Lebih dari sekadar film pembuka tahun, Suka Duka Tawa bisa menjadi ruang refleksi yang mengajak penonton menertawakan luka-luka yang belum selesai sebelum melangkah ke tahun yang baru.
Baca Juga: Sederet Artis Bakal Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatra di Ajang Satria Fest Kabupaten Bogor
Sebagai film panjang perdananya, Aco Tenriyagelli menghadirkan pendekatan yang sangat personal lewat gagasan 'menertawakan luka dengan tawa'.
Selain Aco, film ini juga melibatkan Tersi Eva Ranti dan Ajish Dibyo, dengan Ajeng Parameswari sebagai produser eksekutif.
“Rekam jejak Aco lewat film pendek, video musik, hingga serial menunjukkan karakter karyanya yang kuat dan berbeda. Film ini menunjukkan kepekaannya dalam bercerita memberi ruang bagi penonton untuk tertawa, terharu, dan merefleksikan luka masing-masing,” ujar produser, Tersi Eva Ranti.
Kedekatan Aco Tenriyagelli dengan musik kembali tercermin lewat soundtrack yang bukan hanya mengiringi, melainkan menghadirkan pengalaman emosional yang kuat.
Salah satunya adalah hadirnya kembali karya The Adams di layar lebar, bersama deretan soundtrack lain yang turut membangun suasana reflektif dan nostalgia sepanjang film.
“Lewat film panjang pertama ini, saya ingin bercerita tentang bagaimana luka bisa diolah lewat komedi,” ujar sutradara Aco Tenriyagelli.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Gunungsindur, Pemotor Tewas Adu Banteng dengan Pikap
“Dunia stand-up comedy terasa representatif. Menurut saya, Tawa mewakili banyak anak yang tumbuh dengan kehilangan sosok ayah. Harapannya, film ini bisa menghadirkan momen yang personal dan membuat penonton tertawa dan terharu di saat yang bersamaan," jelasnya.
Sejak pemutaran perdananya, Suka Duka Tawa mendapat respons positif dari Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), termasuk antusiasme tinggi pada sesi mendadak screening di Depok, yang menunjukkan kedekatan emosional film ini dengan penontonnya.
Artikel Terkait
Ineu Rahmawati, Sineas Muda Asal Citeureup Bogor yang Bikin Heboh Dunia Lewat Film Dokumenter Mama Jo
Film Dokumenter Mama Jo Raih Penghargaan Special Jury di Budapest
Film Mulih ka Jati Mulang ka Asal Antarkan Jadi yang Terbaik di Festival Film Kabupaten Bogor 2025
Perdana Digelar, Festival Film Kabupaten Bogor Lahirkan Sineas Muda Berprestasi, Ini Daftar Lengkap Pemenangnya!
Sudah Tayang di Bioskop! Intip Cerita Film Qorin 2