METROBOGOR.COM - Kelurahan Ranggamekar, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2026 di Aula Kantor Kelurahan Ranggamekar, Rabu 17 Desember 2025.
Musrenbang tersebut dihadiri Camat Bogor Selatan Irman Khaerudin, Anggota DPRD Kota Bogor Daerah Pemilihan (Dapil) II Edi Kholki Zaelani dan Hakanna, serta para ketua RT-RW di Kelurahan Ranggamekar.
Anggota DPRD Kota Bogor, Edi Kholki Zaelani mengatakan musrenbang merupakan pintu awal perencanaan pembangunan yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
"Semua sumber pembangunan itu salah satunya berasal dari Musrenbang. Seluruh usulan dimasukkan ke dalam aplikasi Siapmang. Ini penting karena aspirasi harus datang dari bawah dan masuk ke RKPD, lalu berlanjut ke KUA-PPAS hingga RAPBD," ucapnya.
Menurutnya, usulan pembangunan jika tidak melalui tahapan musrenbang berpotensi ditolak dalam proses perencanaan anggaran. Oleh karena itu, Musrenbang menjadi instrumen krusial dalam menentukan arah pembangunan daerah.
Baca Juga: Warga Kampung Jontor Leuwiliang Resah, Aksi Pencurian Terjadi Hampir Tiap Pekan: Pihak RW Tutup Mata
"Sebagai Dewan, tugas kami bukan hanya budgeting, tapi juga controlling dan legislasi. Setelah usulan disepakati, kami akan mengawal dan mengontrol apakah pelaksanaannya sesuai dengan yang diusulkan," jelasnya.
Wakil Ketua Komisi II itu menekankan pentingnya sinkronisasi antara usulan Musrenbang yang berasal dari RT dan RW dengan aspirasi dewan yang dihimpun melalui kegiatan reses maupun pokok-pokok pikiran (pokir).
"Jangan sampai tumpang tindih. Usulan dari RT dan RW melalui kelurahan serta usulan hasil reses dewan harus disinergikan. Di sinilah peran Musrenbang untuk menyatukan prioritas pembangunan," paparnya.
Ia menyoroti masih kuatnya kecenderungan masyarakat yang fokus pada pembangunan fisik, sementara tema Musrenbang tahun ini menitikberatkan pada digitalisasi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
"Pembangunan fisik itu penting, tapi pelatihan juga tidak kalah penting. Dengan tema digitalisasi, seharusnya ada usulan pelatihan, seperti pemasaran produk secara online dan peningkatan literasi digital," ungkapnya.
Edi menyebut pembangunan sumber daya manusia bersifat jangka panjang dan berkelanjutan. "Kalau fisik bisa rusak, SDM itu abadi. Apalagi sekarang layanan pemerintahan dan ekonomi bergerak ke arah digital. Kita harus mengikuti perkembangan zaman," tegasnya.
Ia berharap ke depan terdapat pelatihan digitalisasi bagi RT dan RW, mengingat banyak pelayanan publik dan administrasi kependudukan yang akan berbasis sistem online.
Sementara itu, Lurah Ranggamekar, Amir Santoso mengungkap alasan pembangunan infrastruktur masih dibuhkan. Secara geografis, lanjutnya, Kelurahan Ranggamekar memiliki sejumlah wilayah rawan, seperti kawasan tebing sehingga pembangunan fisik masih menjadi kebutuhan mendesak. Namun demikian, ia menyambut baik tema digitalisasi yang diusung pada Musrenbang tahun ini.
"Pelayanan kelurahan sekarang sudah berbasis digital, salah satunya melalui aplikasi Asinan Bogor. Dengan aplikasi ini, warga dapat mengurus administrasi tanpa harus datang ke kantor kelurahan, cukup melalui ponsel," jelasnya.
Artikel Terkait
Pemkot Bogor Gelar Musrenbang Tingkat Kota, Bahas RPJMD 2025-2030 dan RKPD 2026
Rencana Pembangunan Fly Over Jalan Bomang Dibahas Saat Musrenbang Kecamatan Bojonggede
Minim Fasilitas, SDN Leuwiranji 05 Rumpin Usul Dibangun Lapangan Hingga MCK Saat Musrenbang Desa Sukamulya
Desa Ciomas Gelar Musrenbang, Pembangunan TPT Jadi Prioritas