METROBOGOR.COM - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor, Edi Kholki Zaelani mengatakan pentingnya inovasi dan optimalisasi pendapatan daerah di tengah kondisi efisiensi anggaran nasional dan berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat ke daerah.
Menurutnya, Komisi II yang membidangi ekonomi, pendapatan dan industri melihat bahwa Pemerintah Kota Bogor harus terus berinovasi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), terutama menekan kebocoran pendapatan dari sektor-sektor potensial.
"Saya lebih cenderung bagaimana kebocoran pendapatan ini bisa ditekan. Salah satunya dari sektor parkir, karena parkir itu punya potensi besar untuk retribusi," ucap Edi, Rabu 17 Desember 2025.
Menurut Edi, potensi pendapatan yang didapat dari parkir sangat besar, terutama parkir on street di wilayah Kota Bogor. Ia menekankan bahwa jika dikelola secara optimal dan transparan, sektor ini bisa menjadi sumber pendapatan yang sangat signifikan bagi daerah.
Edi menyebut dari hasil perhitungan di sekitar 112 titik parkir yang ada di Kota Bogor, potensi pendapatan parkir bisa mencapai Rp4 hingga Rp6 miliar per tahun, sehingga jauh lebih besar dibandingkan realisasi saat ini yang masih berada di angka sekitar Rp1,4 miliar.
Baca Juga: Kecamatan Tangguh Bencana Cijeruk Resmi Dilantik, Jadi Garda Terdepan di Zona Merah
"Contoh, lihat kondisi di hari biasa saja, bukan malam minggu, di sekitar Air Mancur atau Jalan Sudirman, itu ramai sekali. Artinya potensi itu nyata dan masuk akal untuk ditarik sebagai retribusi pemasukan PAD," jelasnya.
Selain parkir, Edi juga mendorong BUMD khususnya Perumda Pasar Pakuan Jaya untuk berinovasi dan tidak hanya bergantung pada konsep pasar tradisional. Ia menilai digitalisasi dan penataan fasilitas, termasuk penyediaan sentra parkir terpusat, menjadi langkah penting untuk meningkatkan pendapatan.
"Pasar jangan hanya tradisional. Harus dimodifikasi dengan digitalisasi dan penataan parkir yang baik, seperti di Pasar Senen atau Malioboro. Parkirnya disentralkan, tidak di pinggir jalan," paparnya.
Edi kembali mencontohkan rencana penataan kawasan eks Pasar Bogor yang diharapkan dapat menjadi sentra parkir bagi wisatawan kuliner di kawasan Suryakencana dan pengunjung Kebun Raya Bogor. Dengan parkir terpusat, selain mengurangi kemacetan, pendapatan daerah juga dapat meningkat signifikan.
Menurutnya, Komisi II DPRD Kota Bogor telah mendorong seluruh BUMD untuk meningkatkan kinerjanya, khususnya dari empat BUMD yang ada. Di mana saat ini baru dua yang memberikan kontribusi optimal, yakni Perumda Tirta Pakuan dan Bank Kota Bogor.
Kendati demikian, Edi mengaku Pemkot Bogor saat ini tengah melakukan kajian peningkatan pendapatan daerah. Dari total PAD yang masih berada di kisaran Rp1,7 triliun, ia optimis angka tersebut bisa ditingkatkan hingga Rp2 triliun dengan memaksimalkan potensi yang sudah ada.
"Bukan mencari hal baru, tapi memaksimalkan yang lama. Parkir, jasa kuliner, perhotelan, semuanya bisa ditingkatkan. Tentu dengan ketegasan dinas terkait, termasuk pengawasannya agar tidak ada pengusaha nakal," katanya. (Fik)
Artikel Terkait
Diminta Tukang Parkir Tak Kunci Stang, Motor Pengunjung Malah Raib di Taman Heulang Bogor
CFD Tegar Beriman Tutup Empat Jalur, Berikut Jalur Alternatif dan Titik Parkir untuk Warga
Usai Jokowi Purnatugas, Bahu Jalan Seputar SSA Kota Bogor Dibiarkan Jadi Lokasi Parkir Liar
Titik Parkir Tepi Jalan Bakal Didata Ulang, Pemkot Bogor Siapkan Perda Perparkiran